TPB merupakan singkatan dari Tahap Persiapan Bersama.
Ini merupakan julukan bagi mahasiswa tahun pertama di Institut Teknologi
Bandung (ITB). Tidak hanya di ITB, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya juga
menyelenggarakan tahap ini, salah satunya adalah Institut Pertanian Bogor
(IPB). Pada tahap ini, seluruh mahasiswa baru yang berasal dari berbagai
provinsi di Indonesia mengikuti penyetaraan ilmu dasar seperti Matematika,
Fisika, Kimia, dan Biologi yang sudah didapat di tingkat Sekolah Menengah
Atas/Umum/Kejuruan (SMA/U/K). Dapat dikatakan, dilakukan penyamaan frame
terkait ilmu dasar tersebut agar dalam proses belajar selanjutnya dapat
menyerap ilmu dengan lebih baik lagi.
Pembentukan TPB dilakukan sekitar tahun 1970-an,
artinya dari tahun 1959 hingga TPB hadir, mahasiswa baru di ITB langsung
ditempatkan di jurusan yang diminati. Seluruh mahasiswa TPB akan mempelajari
mata kuliah yang sama kecuali untuk beberapa mata kuliah fakultas
masing-masing. Matematika, Fisika, dan Kimia pasti dirasakan oleh seluruh
fakultas teknik dan ilmu alam sedangkan biologi hanya dirasakan oleh farmasi
dan hayati. Beberapa mata kuliah yang mungkin sebagian sudah mengetahui dan
sebagian lagi belum juga ada, seperti Pengenalan Teknologi Informasi (PTI). Mata kuliah ini
menuntut mahasiswa untuk mampu menguasai bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman
yang diajarkan pun tergantung fakultas, pada umumnya bahasa pemrograman yang
diajarkan oleh beberapa fakultas adalah C++.
Bagi kebanyakan orang, TPB merupakan ladang untuk
menimbun Indeks Prestasi (IP). Hal ini disebabkan oleh mata kuliah yang
dipelajari sudah pernah didapatkan di SMA/U/K. Sehingga hanya butuh sedikit
effort untuk bisa mendalami mata kuliah di tingkat ini. Namun, tetap saja ada
yang merasakan kesulitan untuk bisa lulus dari tahap ini. Berikut tips dan trik
yang bisa saya berikan untuk menghadapi TPB:
1.
Bawa Semua Catatan SMA/U/K-mu
Yakin
kamu masih mengingat semua materi Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi?
Jangan pikir dosen ITB sama semua ya. Seperti SMA, dosen di ITB juga memiliki
karakteristik yang mirip dengan dosen SMA/U/K-mu. Ada yang mengajarnya asik
banget, males-malesan, tunjuk-tunjuk slide, bahkan ada yang kerjaannya cuma
kuis saja. Persiapan yang baik (in shaa Allah) akan memberikan hasil yang baik
pula. Setidaknya, ketika kamu mendapatkan dosen yang tidak sejalan dengan cara
belajarmu kamu bisa mempelajari kembali materi kuliah dari catatan SMA/U/K-mu.
Pada umumnya, manusia akan lebih mudah mengerti dari apa yang pernah dia catat
sebelumnya. Jadi, jangan malas untuk menge-pack seluruh catatan sekolahmu dulu.
2.
Segera Cari Kakak Tingkat Sekolah
Nah,
yang ini penting banget. Kalau sebelumnya kamu persiapan dasar-dasarnya,
sekarang waktunya untuk melangkah lebih jauh. Begitu kamu menemukan kakak
tingkat SMA/U/K-mu langsung pinjam catatan dan buku-buku kuliahnya. Seriusan
langsung pinjam, sebelum adik tingkat di unit, paguyuban, dan lain-lain
meminjanya. Dari catatan ini kamu bisa membandingkan dengan pelajaran yang
sudah kamu dapat di SMA/U/K. Setelah itu, coba ukur sejauh mana sekolahmu
tertinggal. Dari sini kamu bisa menyusun startegi belajarmu, yang mana harus
di-review terlebih dahulu dan lain-lain. Kalau memungkinkan, minta kakak
tingkat tersebut untuk menjadi tutor pribadi TPB-mu.
3.
Beli Bundel Soal
Berhubung
ujian TPB dilaksanakan setiap hari Sabtu setiap minggunya, bundel soal sudah
menjadi barang yang lumrah dibawa ke mana-mana. Ada yang membahas soal sambil makan
siang di kantin, berkelompok di fast food simpang Dago dan perpustakaan, dan
tempat nongkrong lainnya. Bundel soal sangat penting sebagai pelengkap, alat
uji kelayakan atas materi yang sudah kamu pelajari baik di kelas maupun dari
buku. Ingat, bundel soal hanya sebagai pelengkap, bukan sumber belajar utama.
Sebagai seorang mahasiswa, kamu dituntut untuk mampu menguasai materinya lebih
dalam, tidak cukup hanya sekedar bisa mengerjakan soal. Disinilah salah satu
perbedaan siswa dan mahasiswa, sehingga kita mampu mengaplikasikan ilmu dasar
tersebut ke dalam ilmu praktis di jurusan.
4.
Manfaatkan Tutorial dengan Maksimal
Jika
kamu masih merasa pelajarannya terlalu sulit, banyak organisasi kampus yang
menyediakan tutorial gratis untuk mempersiapkan ujian. Sebut saja Salman,
program studi Matematika, KM-ITB, dan juga asrama (khusus penghuni). Latih
kepekaanmu terhadap info-info terkait tutorial tersebut atau info lain yang
bisa mempermuda perkuliahanmu. Mata kuliah matematika dan fisika biasanya sudah
memiliki jawab rutin tutorial, ada yang langsung diajar oleh dosen atau pun
diserahkan kepada asisten yang berasal dari program studi yang bersangkutan. Kunci
dari tutorial, jangan pernah sombong. Biasanya orang malas datang tutorial
karena membahas soal saja dan merasa sudah pernah dilakukan di SMA/U/K dulu.
Ini yang sering membuat mahasiswa TPB gagal lulus.
5.
Harus Selalu Masuk Kelas
Ini
mah kudu, wajib, dan harus. Tahu kan ITB punya syarat absensi agar kita bisa
mengikuti ujian? Yups, harus hadir setidaknya 80% dari total pertemuan. Gimana
mau lulus kalau masuk kelas aja gak pernah, wong ujian aja gak bakal boleh
ikut. Cuma di kelas kamu bisa bertanya sesuka jidatmu, dijawab langsung oleh
ahlinya, persetan dengan imba-imba di kelasmu, daripada gak lulus? Hayo milih
mana, terlihat sedikit stupid atau
gak lulus? Kalau ntar kamu dapat matematika pak Koko, jangan coba-coba gak
masuk sekali saja. Bisa-bisa bingung ketika masuk di perkuliahan selanjutnya.
Wanna try? Sok mangga!
6.
Pintar-Pintar Cari Teman
Ini
juga salah satu yang harus kamu kuasai. Di TPB gak butuh teman yang sangat
pintar, cukup yang rajin, rajin belajar dan rajin ngajarin. Berhubung mata
kuliahnya tidak terlalu asing, jika kamu rajin belajar in shaa Allah hasilnya
sudah sangat lumayan. Nah untuk mendukung kerajinan kamu itu, kamu juga butuh
teman yang rajin juga. Bukan rajin main lho, tapi rajin belajar. Coba deh,
dijamin gak salah deh.
7.
Tingkatkan Kualitas Ibadah
Saatnya tawakal.
Setelah semua hal di atas kamu lakuin, hanya satu hal yang harus dilakukan selanjutnya
yaitu berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Karena sesungguhnya yang tahu kerja
keras kita hanyalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Jadi hanya Dia-lah yang
berhak menilai kerja keras tersebut.
Sepertinya itu saja saran yang bisa aku berikan.
Ingat, satu hal sangat penting yang harus kamu ketahui terlebih dahulu adalah
kenali cara belajarmu. Jika itu sudah kamu pahami, in shaa Allah kedepannya
jauh jauh jauh lebih gampang. Good Luck! Break a Leg!
Terimakasih ya Kak. Atas info nya. Manfaat banget buat aku anak TPB. Sukses ya Kak kuliahnya. Bentar lagi tingkat akhir ya. I wish all stuff what you share could be smart people like you, Kak. May Allah give you mercy overload.
BalasHapusJuan, ingat umur nak -,-
BalasHapussangat ber manfaat makasih ya ^^
BalasHapusTahap Paling Bahagia
BalasHapus